Entri Populer

Rabu, 06 Oktober 2010

CARA TRADING DI METATRADE

LAYAR UTAMA TAMPILAN METATRADE

Metatrader mempunyai beberapa layar utama, yaitu:
. Layar Market Watch yang berguna untuk melihat price harga Bid, Ask. Di layar ini anda juga bisa mengklik kanan mouse anda untuk mengatur kolom-kolomnya seperti menambahkan kolom Time, High/Low,Symbols,Spesifikasi detail dari masing-masing mata uang (Symbols – Properties),lalu mengeluarkan layar Grafik Chart baru, dan sebagainya.
. Layar Navigator,yaitu layar yang terletak dibawah layar Market Watch yang dimana berisi tentang data account anda dan script-script/EA anda
. Layar Chart yaitu layar yang berisi tentang grafik pergerakan mata uang
. Layar Terminal yaitu yang terletak di bagian paling bawah yang berguna untuk melihat status order anda, laporan keuangan, news dan sebagainya
. Signal bar status server (gambar disamping menandakan koneksi internet anda no problem dan software metatrader anda berjalan baik)
Status server ini terletak di bagian pojok kanan bawah, yang dimana berguna untuk mengetahui status koneksi dari server dan internet anda, dan bila berwarna merah semua artinya anda belum terhubung dengan server atau terdapat masalah di koneksi anda, dan bisa anda klik di signal tersebut untuk anda re-scan kembali alokasi servernya.
Layar-layar tersebut dapat anda geser-geser atau anda resize besar kecilnya dan juga bisa anda sembunyikan sesuai dengan keperluan anda dengan cara di-click di-drag lalu dipindah-pindahkan dan sebagainya. Anda juga bisa memunculkannya kembali dengan menekan menu “View” diatas.

CARA MELAKUKAN ORDER
Untuk melakukan perintah order anda dapat menekan tombol F9 atau dengan meng-click kanan di layar Market Watch lalu pilih New Order, setelah itu akan muncul layar seperti dibawah ini :
Anda bisa melakukan order dengan Instant Execution (order dengan harga saat sekarang) ataupun dengan Pending Order (order yang akan terlaksana jika menyentuh suatu titik harga tertentu yang sebelumnya anda pesan terlebih dahulu).
Untuk Tampilan Menu Pending Order :

Di menu order ini terdapat beberapa macam kolom yaitu :
. Kolom Symbol yaitu jenis pasangan instrument (mata uang) yang ingin anda tradingkan
. Kolom volume yang dimana adalah jumlah lot yang ingin anda input, dan bila anda input volumenya dengan 1.00, maka itu berarti anda bertransaksi 1 lot, untuk Forex margin yang diperlukan untuk 1 lot = Rp.6.000.000 (enam juta rupiah) atau sam dengan $1000, dengan asumsi $1=Rp.6.000 (Fix rate). Account yang diterpakan yaitu Regular Account dengan contract size = 100.000.
. Kolom Stop Loss & Take Profit , yaitu kolom untuk pengisian Stop Loss atau untuk membatasi kerugian anda, dan Take Profit yaitu target untuk profit anda.
. Kolom Comment yaitu bila anda ingin memberikan catatan kecil untuk posisi order anda ini
. Kolom Type yaitu jenis order anda, apakah ingin dieksekusi langsung saat itu juga (instant execution) atau dengan pending order
. Tombol Buy & Sell, yaitu anda ingin order dengan Buy atau Sell (untuk instant execution) , dan bila order anda Buy maka akan dieksekusi di harga Ask, sedangkan untuk Sell adalah di harga Bid.
. Maximum Deviation yaitu untuk batasan toleransi slippage bila harga tiba-tiba melompat maka jarak berapa dari harga yang melompat tersebut yang bisa anda toleransi untuk eksekusi order anda. (default: 0)

Kolom Type untuk Pending Order , yaitu jenis pending order apa yang anda inginkan, adapun jenisnya-jenisnya yaitu :
. Buy Limit: Yaitu memasang order Buy dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang turun tersebut dapat bergerak naik lagi dari titik posisi harga Pending Buy Limit tersebut untuk mendapatkan profit
. Buy Stop: Yaitu memasang order Buy dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak naik lagi dari titik posisi harga pending Buy Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit
. Sell Limit: Yaitu memasang order Sell dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang naik tersebut dapat bergerak turun lagi dari titik posisi harga Pending Sell Limit tersebut untuk mendapatkan profit
. Sell Stop: Yaitu memasang order Sell dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak turun lagi dari titik posisi harga pending Sell Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit

Kolom At Price, yaitu harga pending order anda, yang dimana order akan terlaksana jika menyentuh/melewati titik harga tersebut sesuai dengan jenis “Type” nya Kolom

Kolom Expiry, yaitu bila order pending anda tidak terlaksana hingga waktu tertentu, maka pending order anda akan otomatis dibatalkan oleh system (jam di kolom ini mengikuti jam server dari layar Market Watch)

CATATAN:
Jika di menu order anda ada bertuliskan “Open price you set must differ from market price by at least 30 pips” itu berarti jarak order anda harus berjarak minimum 30 point dari harga market, dan bila kurang dari 30 pips maka order anda akan invalid dan tidak bisa masuk.
Setelah anda berhasil melakukan order, maka di layar Terminal anda (dibagian Trade) akan muncul seperti ini:

Disini anda bisa melihat di kolom Trade tertera mengenai status order anda dan pending order anda, dan untuk baris diatasnya Balance itu adalah order anda yang sedang berjalan di market (running), sedangkan yang dibawahnya Balance itu adalah status order pending anda (belum terlaksana di market) . Dan order-order ini bisa anda modifikasi dengan cara “click kanan” pada posisi order yang ingin anda rubah ataupun ingin anda set perintah “trailing stopnya”.

Jika anda click kanan pada order anda, maka akan muncul menu seperti dibawah ini :

Bila anda memilih Modify or Delete Order di posisi order yang aktif tersebut, maka akan muncul layar menu seperti berikut :

Atau untuk Modify di pending order anda, tampilan layar menunya adalah :

Anda bisa memodifikasi dengan mudah Stop Loss, Take Profit, Expiry Time dan juga Price nya sesuai dengan kehendak anda. Dan juga bila anda ingin menghapus pending order anda, maka bisa anda pilih yang Delete
Sedangkan untuk menu Close Order :

Untuk close order, anda juga dapat menutup posisi order anda (close) dengan memecah atau membagi lot nya pula (contoh: anda ingin menutup sebagian dari posisi anda tersebut, dari 3 lot anda ingin menutup 1 lotnya saja, maka hal tersebut bisa dilakukan disini), ataupun close semua nya juga bisa. Sehingga fleksibel sekali.
Account History
Anda juga dapat melihat laporan transaksi anda, serta dapat anda simpan ataupun anda custom period-nya , dan laporan ini sangat detail dan terperinci. (click kanan di area menu account history tersebut)

Untuk menu-menu yang lain, seperti pengaturan Time Period, Chart, Indicator dan sebagainya, dapat anda lakukan dengan cara Click Kanan di layar Chartnya, ataupun dengan menggunakan fungsi menu yang diatasnya.

Gambar diatas tampak menu-menu yang bisa anda gunakan seperti menambahkan indicator, mengatur time periode, jenis bar, grid, memperbesar / zoom, dan sebagainya
Untuk melihat full screen chart anda bisa menekan tombol F11

Penggunaan di PDA Phone

Untuk penggunaan MetaTrader di PDA, maka cara penggunaan softwarenya hampir sama persis seperti di PC, tetapi dengan layar yang lebih kecil, dan juga di PDA hanya terbatas bisa menjalankan fungsi-fungsi standard dari MetaTrader, sedangkan untuk fungsi tambahannya seperti Robot Trading (EA) hanya bisa dijalankan di versi PC/Laptop. Untuk cara instalasi software di PDA bisa dibaca manual book dari PDA anda. Dan disarankan menggunakan PDA yang berbasis Windows Mobile

PENUTUP
Demikian panduan singkat mengenai cara penggunaan MetaTrader, anda juga dapat menekan tombol F1 untuk melihat Helpnya secara lengkap dari MetaTrader-nya. Dan bila anda masih ingin memperdalam lagi ataupun ingin mencoba fungsi-fungsinya secara detail, anda bisa mencobanya terlebih dahulu di demo MetaTrader-nya secara gratis.
Analisa Teknikal

Analisis teknikal beranggapan bahwa analisis fundamental terlalu bervariasi dan pemakaiannya sulit diperhitungkan. Selain itu, informasi berita hanyalah penyebab dan bukan penentu arah pergerakan harga. Oleh karena itu orang beranggapan bahwa cara analisis yang paling tepat adalah dengan mempelajari tingkah laku dari para pelaku pasar dan ini tercermin didalam pola grafik harga.

Faktanya juga tidak ada perbedaan antara harga turun karena penawaran yang berlimpah atau karena tindakan sepihak dari industri keuangan yang menekan harga uang. Tidak ada pula perbedaan karena kondisi politik, pertimbangan ekonomi, atau likuidasi posisi beli investor untuk kebutuhan dana tunai.

Analisis teknikal mengamati pembentukan grafik harga dengan berbagai varian yang mungkin terjadi dibandingkan dengan perilaku harga sebelumnya. Sekalipun analis teknikal mempertimbangkan data-data statistik lainnya, namun perangkat utama analisis adalah pada grafik harga yang dianggap dapat memenuhi prediksi harga terkini dan kecenderungannya.

Tujuan pokok mengamati grafik adalah:
• Secepat mungkin menemukan kecenderungan harga.
• Memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak kecenderungan itu.
• Memilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar.

Bagi analis teknikal, berlaku semboyan "harga tanpa pergerakan cenderung bertahan (diam tanpa gerakan), sedangkan harga yang bergejolak, cenderung akan tetap bergejolak." Mereka berburu kesempatan isyarat perubahan harga dari keadaan diam menjadi bergejolak atau saat kecenderungan harga berbalik arah atau gejolak harga berakhir tanpa gerakan.

Pelaku yang selalu siaga akan mengamati setiap pergerakan harga agar berpeluang meraih keuntungan sewaktu harga naik atau turun. Jika membuka posisi beli, ia bersiap-siap mencari saat yang tepat untuk mengubahnya menjadi posisi jual. Perubahan itu bisa terjadi dalam hitungan menit hingga jam, tapi bisa juga memakan waktu lebih lama, misalnya berminggu-minggu hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Namun, kewaspadaan harus tetap terpelihara karena perubahan arah kecenderungan harga pasti akan terjadi jika saatnya tiba.

Dalam perkembangan investasi modern, nampaknya keputusan investasi lebih banyak mengandalkan analisis teknikal dari pada analisis fundamental, terutama untuk keputusan investasi jangka pendek seperti forex. Menurut Meyers (1994:3) ini terjadi karena, pergerakan harga sekuritas-termasuk mata uang-bukan lagi secara random, melainkan secara berulang dan membentuk pola tertentu yang dapat diidentifikasi.

Definisi. Meyers yang banyak menggunakan aplikasi komputer dalam melakukan analisis teknikal dan banyak dikutip oleh majalah bisnis terkemuka, seperti Wall Street Journal, Financial Time, Fortune dan lain sebagainya mendefinisikan analisis teknikal sebagai studi tentang sekuritas secara individual dan pasar sebagai keseluruhan berdasar supply dan demand. Yang menjadi data utama dalam analisis teknikal adalah harga dan volume perdagangan historis. Atas dasar data ini dicoba diplot dalam suatu chart, yang bisa dilihat trennya.

Prinsip. Sebelum menggunakannya dalam praktik, ada baiknya memahami prinsip-prinsip yang mendasari analisis teknikal ini. Di antara pakar memang tidak ada saling kesepakatan mengenai jumlah prinsip yang harus dipenuhi.

Namun, paling tidak ada tiga prinsip yang bisa digunakan sebagai patokan dalam memahami analisis teknikal, yaitu:
1. Refleksi semua kejadian. Segala sesuatu yang terjadi yang bisa mempengaruhi-baik yang rasional maupun irasional- sudah direfleksikan dalam harga yang terbentuk. Jadi, mengapa suatu kurs mata uang menguat atau melemah atau berada pada angka tertentu adalah suatu fakta yang tidak bisa diperdebatkan. Yang menjadi patokan para analis teknikal adalah "nilai" sesungguhnya suatu mata uang adalah ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang tercermin pada kurs mata uang. Para analis tidak mempedulikan apa yang jadi penyebab perubahan permiintaan dan penawaran-misalnya akibat inflasi melainkan hanya peduli apa yang terjadi pada harga. Jika permintaan me¬ningkat dan penawaran menurun atau tetap, maka harga akan naik, dan akan terjadi kebalikannya jika kondisinya berbalik.
2. Tren. Harga bergerak dalam suatu tren, dan tren ini tidak mungkin dimanipulasi. Jika tren memang bergerak ke arah naik, tidaklah mungkin membuatnya turun, kecuali dalam suatu titik tertentu akan terjadi puncak untuk kemudian berbalik arah (reversal). Untuk mempermudah pemahaman mengenai prinsip kedua ini, gerakan harga bisa dianalogikan dengan gerakan mobil. Jika kita mengemudikan mobil, maka kita akan memulainya dengan kecepatan minimal. Setelah memasuki arah yang dituju maka kecepatan mobil akan maksimal. Kemudian, untuk berbalik arah tentu tidaklah mungkin langsung membalik. Karena itu kita akan memperlambat laju mobil, kemudian secara perlahan berbalik arah. Kurs mata uang juga demikian. Awalnya akan bergerak ke satu arah (naik atau turun), kemudian membuat sebuah tren. Tren ini akan terus berusaha menuju arah yang dituju (dalam analogi mobil kita, ditunjukkan dengan makin cepatnya mobil bergerak), sampai harga bergerak melambat dan memberi sinyal bahwa harga akan berbalik, sebelum akhirnya harga bergerak menuju arah sebaliknya. Di sini akan dimulai tren baru, dan rangkaian peristiwa perjalanan tren akan berulang kembali.
3. Selalu berulang. Aksi pasar (market action) selalu berulang. Artinya, para analis teknikal percaya bahwa setiap investor akan mengulangi tindakan yang sama jika kondisi pasar yang terjadi juga sama. Keadaan ini biasanya dipetakan dalam suatu diagram yang populer dengan sebutan chart (sehingga para analis teknikal sering juga disebut sebagai chartist). Chart itu akan membentuk suatu pola yang selalu berulang. Pola inilah yang dimanfaatkan para chartist untuk memprediksi gerakan harga dimasa mendatang. Banyak sekali bentuk pola ini, misalnya head and shoulder, flag, sideway dan masih banyak lagi.
Prosedur. Analisis teknikal dilakukan dengan menggunakan gra¬fik yang menjelaskan pergerakan harga dan volume pada masa yang lampau untuk meramalkan pergerakan harga pada masa yang akan datang. Grafik yang digunakan secara umum adalah grafik garis (line chart), batang (barchart) dan candlestick chart. Periode atau waktu yang pas bagi analisis teknikal adalah jangka pendek sampai panjang. Seperti telah disebutkan dalam definisi analisis teknikal, analisis teknikal lebih tepat digunakan untuk investasi jangka pendek. Namun, bukan berarti analisis teknikal tidak bisa digunakan untuk menganalisis investasi jangka panjang. Pendek kata analisis teknikal bisa digunakan untuk menganalisis investasi jangka pendek, seperti hitungan jam atau menit, jangka menengah (harian), dan jangka panjang (mingguan dan bulanan).

Gambar 4.1. Line chart


Gambar 4.2. Bar char

Gambar 4.3. Japanese Candlestick Chart


Metode. Setelah kita mengetahui prosedur analisis teknikal, sekarang bagaimana caranya melakukan analisis? Ada banyak metode yang digunakan para chartist dalam melakukan analisis teknikal. Bahkan, kalau Anda mau, bisa membuat sendiri metode khusus untuk investasi Anda sendiri.Prinsipnya adalah menemukan pola pergerakan dari mata uang yang kita transaksikan. Meskipun analisis teknikal bisa dilakukan secara manual, akan sangat membantu jika kita bisa menggunakan software yang banyak dijual di pasar. Ada, banyak software yang bisa dipakai, dan yang paling populer adalah metastock. Di dalam software metastock ini terdapat banyak sekali metode yang dibuat standar. Kita bisa menggunakan salah satu di antaranya, atau melakukan modifikasi. Berikut disajikan contoh metode yang sudah standar.

1. Trendline
Metode ini memetakan pola pergerakan mata uang dengan melihat tren dari pergerakan tersebut. Dalam metode trendline ini, ada tiga pola pergerakan, yaitu up trend. downt trend dan sideway.

Up trend (bullish market). Pola ini ditandai keadaan di mana tren kurs mata uang sedang bergerak naik. Jika pola ini yang sedang berlangsung, kita dapat melakukan open position dengan beli (buy), dan kemudian menutup posisi dengan jual (sell). Keuntungan kita adalah selisih antara harga pada saat kita menutup posisi beli (saat menjual) dengan harga pada saat kita melakukan open position beli.
Gambar 4.4. Pola Up Trend

Down trend (Bearish Market). Pola ini membentuk tren mata uang sedang bergerak turun. Jika pola ini yang sedang terjadi, kita dapat membuka posisi dengan jual lebih dulu (short selling), dan kemudian menutup posisi tersebut dengan beli (buy). Keuntungan kita adalah selisih antara harga pada saat kita menutup posisi jual (dengan membeli) dengan harga pada saat kita membuka transaksi dengan posisi jual.
Gambar 4.5. Pola Down Trend


Sideway. Pola ini menunjukkan keadaan dimana tren mata uang bergerak turun dan naik antara support dan resistant dalam satu periode tertentu (lihat gambar 7.8). lni disebabkan adanya market yang libur terutama market Amerika. Bila pola ini sedang berlangsung, posisi yang tepat untuk diambil adalah wait and see.
Gambar 4.6. Pola Sideway Trend


2. Support
Metode ini mendasarkan pada suatu batas bawah, yaitu sekelompok harga-harga terendah yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Sekelompok harga ini kemudian membentuk suatu kekuatan harga yang disebut support level yang sulit untuk dilalui oleh pergerakan harga masa berikutnya. Jika support level ini tertembus, maka harga akan cenderung menurun lebih dalam. Metode support level ini mempunyai tingkatan-tingkatan mulai support 1, support 2, support 3 dan seterusnya (lihat gambar 7.9, garis padat pertama yang berada persis di bawah garis putus-putus merupakan support 1, garis pada berikutnya merupakan support 2 dan seterusnya). Jika salah satu tingkatan tertembus, investor bisa menggunakan tingkatan berikutnya sebagai dasar untuk memantau pola pergerakan harga. Pada kondisi ini, posisi yang dianjurkan adalah open sell. Sebaliknya jika harga tidak mampu menembus support tingkatan berikut, besar kemungkinan terjadi reversal, harga menguat. Pada kondisi ini, posisi yang dianjurkan adalah open buy.
Gambar 4.7. Support Level

3. Resistance
Pola ini adalah kebalikan dari support, yaitu sekelompok harga-harga tertinggi yang terjadi beberapa waktu yang lalu dan membentuk suatu kekuatan harga yang disebut resistance level. Resistance level ini sulit untuk dilalui oleh pergerakan harga masa berikutnya. Seperti halnya support, resistance juga mempunyai tingkatan-tingkatan, dan kaidah yang berlaku juga sama, yaitu bila salah satu tingkatan tertembus, ada kemungkinan kecenderungan harga menaik terus berlangsung, mendekati tingkatan berikutnya (lihat gambar 7.10, garis padat pertama yang berada persis di atas garis putus-putus rnerupakan resistance 1, garis berikutnya merupakan resistance 2 dan seterusnya). Bila pola ini yang terjadi, posisi yang dianjurkan adalah open buy. Sebaliknya, jika resistance level berikutnya tidak tertembus, ada kemungkinan terjadi reversal, harga berbalik arah, menurun. Jika pola ini yang terjadi, posisi yang dianjurkan adalah open sell.
Gambar 4.8. Resistance Level


4. Relative strength index (RSI)
Metode ini memberikan informasi seberapa besar tekanan jual atau tekanan beli terhadap posisi transaksi suatu mata uang.Indikator RSI ini adalah antara 0% sampai 100%. Apabila RSI mendekati angka 20% (lihat gambar 7.11, bagian bawah) atau sarna dengan, atau lebih kecil, kondisi ini disebut oversold (terjadi tekanan jual). Posisi yang dianjurkan adalah open buy. Sebaliknya, apabila RSI mendekati 80%, atau sama dengan, atau lebih kecil, kondisi ini disebut overbought (terjadi tekanan beli). Posisi yang direkomendasikan adalah open sell.
Gambar 4.9. Relative Strenght Index


5. Stochastic

Metode stochastic adalah mengukur seberapa dekat jarak harga suatu mata uang misalnya yang kita posisikan terhadap rentang harga tertinggi dan terendah sekian periode yang lalu (misalnya, 10 hari lalu). Jarak ini dinyatakan dalam persen. Apabila stochastic mendekati 0-20%, atau sama dengan, atau lebih kecil, kondisi ini menjelaskan harga yang kita pasang mendekati harga terendah. Pada kondisi ini, posisi yang direkomendasikan adalah open buy, karena ada peluang harga akan mendekati harga tertinggi alias meningkat. Sebaliknya, apabila stochastic mendekati 80%, atau sama dengan, atau lebih kecil, kondisi ini menjelaskan harga yang kita kehendaki mendekati harga tertinggi. Pada kondisi ini posisi yang direkomendasikan adalah open sell. Apabila ditengah-tengah lihat data historis sebelumnya
Gambar 4.10. Stochastic

Kelebihan. Dalam menganalisis, memang akan lebih baik jika seorang analis teknikal melengkapi dirinya dengan pengetahuan yang mencukupi mengenai analisis fundamental. Namun, situasi ideal ini tidak selalu bisa terpenuhi. Alasannya, berangkat dari anggapan para analis teknikal bahwa analisis fundamental hanya akan memberikan keuntungan jika investor mampu mendapat informasi terbaru lebih cepat dari investor lainnya dan mampu mengolah informasi itu secara cepat dan benar. Sayangnya, sebagian besar investor tidak memiliki akses informasi terbaru tersebut. Apalagi secara konsisten. Kalaupun mempunyai akses, belum tentu mampu mengolahnya secara cepat dan benar. Karena itu para analis teknikal mengklaim bahwa keunggulan analis teknikal adalah tidak terlalu tergantung pada laporan kondisi suatu negara, yang menjadi sumber dari analisis fundamental.

Analisa Fundamental

Definisi. Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara di dunia, terutama negara-negara pemilik mata uang kuat, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Swiss,Jepang, China, Singapur, Australia dan New Zealand.

Prinsip. Analisis fundamental membutuhkan kelihaian dan seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu infomasi menjadi faktor yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental :
1. Reaksi berantai. Semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar pengaruhnya terhadap nilai tukar.
2. Jarak informasi. Semakin dekat informasi dengan suatu mata uang, semakin besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai tukar rupiah dibanding informasi dari luar negeri.
3. Sumber berita. Semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai tukar suatu mata uang.
4. Jenis berita. Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap nilai tukar suatu mata uang dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial atau budaya.

Prosedur. Segala informasi kadang-kadang juga hingga hal-hal yang tidak rasional-harus dikumpulkan, guna dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan kurs mata uang. Pada intinya, informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas mata uang suatu negara.

Metode. Metode melakukan analisis fundamental adalah den¬gan terus-menerus meng-up date informasi yang ada. Mengenai media informasi tersebut tergantung ketersediaan yang ada di tempat kita. Namun untuk FOT, informasi ini akan selalu tersedia di menu view.

Informasi Untuk Analisis Fundamental

Setelah mengetahui, apa yang dimaksud dengan analisis fundamental, fungsi dan prosedurnya, kita bisa mengetahui bahwa bahan mentah untuk bisa melakukan analisis fundamental adalah informasi. Tetapi bukan sembarang informasi yang bisa dijadikan input bagi pembuatan analisis fundamental, melainkan informasi yang sudah diseleksi. Dengan kata lain, meskipun semua informasi memiliki peranan penting sebagai bahan untuk melakukan analisis fundamental, namun tidak harus menggunakan seluruh informasi tersebut. Analis yang bijaksana, biasanya hanya memilih informasi yang dianggap relevan dengan situasi ketika dia harus membuat analisis fundamental.

Jika demikian halnya, maka kita akan beruntung juga kalau mengikuti saran analis bijaksana tersebut, yaitu tidak memakai seluruh informasi untuk membuat analisis fundamental. Lalu informasi apa saja yang dianggap relevan tersebut ?

Berikut disajikan daftar dan penjelasan informasi-informasi yang populer digunakan sebagai bahan pembuatan analisis fundamental.
1). Trade Balance/Visible trade (Neraca Perdagangan)
Merupakan selisih antara ekspor dan impor barang. Biasanya, trade balance tidak menghitung ekspor dan impor barang-barang tidak berujud atau jasa (invisible). Apabila nilai ekspor lebih be¬sar dari pada nilai impor, maka trade balance dikatakan surplus. Kondisi ini akan menyebabkan nilai tukar mata uang negara yang surplus tersebut menguat. Jika ada informasi ini, maka posisi yang direkomendasi adalah open buy. Sebaliknya, bila defisit, open sell.
2).lndustrial Production
Metode ini mengukur output dari industri-industri suatu negara. Indikatornya adalah peningkatan jumlah produksi dibanding periode sebelumnya, yang dinyatakan dalam persentase. Infor¬masi yang di dapat adalah, jika terjadi kenaikan produksi maka menunjukkan adanya gairah ekonomi, sehingga penganguran menurun. Menurunnya tingkat pengangguran ini akan me¬ningkatkan inflasi. Peningkatan inflasi akan melemahkan mata uang. Jika kita mendapat informasi seperti ini, maka posisi yang harus diambil adalah open sell. Sebaliknya, jika mendapati informasi penurunan produksi ambil posisi open buy.
3). Producer Price Index (PPI Input)
Indeks ini mengukur perubahan harga atas bahan-bahan mentah yang digunakan dalam proses industri manufaktur. Indeks yang menurun menunjukkan adanya penurunan harga bahan-bahan mentah. Pada gilirannya ini akan menurunkan ongkos produksi. Informasi yang kita dapat dari penurunan ongkos produksi ini adalah menurunnya inflasi. Sedang analisis dari penurunan inflasi ini akan menurunkan nilai tukar mata uang. Dengan demikian, jika mendapati informasi tentang penurunan PPI input ini, posisi yang direkomendasikan adalah open sell, Jika sebaliknya, open buy.
4). Producer Price Index (PPI Output)
Indeks ini mengukur perubahan harga pada tingkat barang-barang setengah jadi dan barangjadi yang dihasilkan oleh imanufaktur. Kita lebih mengenal indeks ini sebagai inflasi. Indikator dan informasi yang diperoleh sama dengan PPI. Dengan demikian rekomendasi yang dihasilkan juga sama, yaitu open buy jika mendapati informasi tentang penurunan indeks PP output.
5). Retail Sales
Data ini memberikan informasi jumlah penjualan keseluruhan pengecer kepada konsumen. Jika terjadi peningkatan pada volume penjualan eceran ini menunjukkan adanya peningkatan demand. Peningkatan permintaan itu nantinya akan meningkatkan harga, yang kita mengerti sebagai peningkatan inflasi. Jika inflasi terjadi, maka nilai mata uang akan melemah. Hasil analisis dari informasi ini adalah jika terjadi peningkatan penjualan eceran, maka posisi yang dirokemendasikan adalah open sell. Sebaliknya, jika terjadi penurunan volume penjualan eceran, open buy.
6). Unemployment Rate (Tingkat Pengangguran)
Data mengenai tingkat pengangguran ini berhubungan dengan inflasi. Secara teori, jika tingkat pengangguran tinggi mencer¬minkan rendahnya inflasi. Teori ini juga diterjemahkan dalam praktik. Itulah sebabnya pengumuman mengenai tingkat pengangguran di AS selalu ditunggu. Sebab, jika tingkat pengangguran tinggi, biasanya The Fed (Bank Sentral AS) akan menurun¬kan suku bunga, agar investor bersedia melakukan investasi pada sektor riil. Selanjutnya, jika suku bunga diturunkan, maka ini akan meningkatkan inflasi. Yang terakhir ini bermuara pada melemahnya mata uang. Jadi, jika kita mendapati informasi tingkat pengangguran yang meningkat, maka posisi yang harus diambil adalah open buy. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran menurun, open sell.
7). Non-Farm Payrolls
Data ini merupakan perubahan upah di sektor non-pertani¬an, atau jelasnya sektor industri. Kenaikan upah di sektor ini menunjukkan indikator akan terjadi peningkatan permintaan. Selanjutnya, peningkatan permintaan ini akan meningkatkan inflasi. Seperti biasanya, inflasi akan memperlemah nilai tukar mata uang.
Sebenarnya masih banyak lagi faktor fundamental yang harus dianalisis, terutama non-economy, seperti keadaan politik suatu negara, kebijakan-kebijakan pemerintah (baik dalam negeri maupun luar negeri), keadaan geografis (bencana alam). Bahkan serangan teroris pun harus menjadi bagian informasi yang harus dianalisis.

Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Dollar AS
Economic Indicator

1.Average Earning Naik US$ Menguat
2.Balance of Payment Naik US$ Menguat
3.Budget Deficit Turun US$ Menguat
4.Business Inventories Turun US$ Menguat
5.Capacity Utilization Naik US$ Menguat
6.Car Sales Naik US$ Menguat
7.Chicago PMI (Purchasing Management Index) Naik US$ Menguat
8.Construction Spending Naik US$ Menguat
9.Consumer Confidence Index (CCI) Naik US$ Menguat
10.Consumer Credit (CC) Naik US$ Menguat
11.Consumer Price Index (CPI) Naik US$ Menguat
12.Consumer Spending (Expenditure) Naik US$ Menguat
13.Current Acount Naik US$ Menguat
14.Corporate Profit Naik US$ Menguat
15.Deflasi Turun US$ Menguat
16.Discount Rate Naik US$ Menguat
17.Durabel Goods Orders Naik US$ Menguat
18.Factory Orders Naik US$ Menguat
19.Federal Budget Naik US$ Menguat
20.Federal Reserve Fund Naik US$ Menguat
21.Gross Domestic Product (GDP) Naik US$ Menguat
22.Gross National Product (GNP) Naik US$ Menguat
23.Housing Start Naik US$ Menguat
24.Industrial Productions Naik US$ Menguat
25.Jobless Claims Turun US$ Menguat
26.Leading Indicator Naik US$ Menguat
27.Money Supply (M1, M2, M3, M4) Naik US$ Menguat
28.Non Farm Payrolls Naik US$ Menguat
29.Personal Expenditure Naik US$ Menguat
30Personal Income Naik US$ Menguat
31.Prime Rate Naik US$ Menguat
32.Production Price Index (PPI) Naik US$ Menguat
33.Public Sector Debt Repayment Naik US$ Menguat
34.Retail Sales Naik US$

Manajemen Resiko
Hati-hati, uang anda bisa menguap begitu saja jika anda tidak memperhatikan manajamen resiko trading. Ingatlah bahwa forex trading tergolong sebagai investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi diantara instrumen investasi keuangan lainnya.

Faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai forex trading :

1. Memiliki kemungkinan kehilangan dana dengan cepat.

2. Arus dana sangat cepat (very liquid)

3. Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%. Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin untung 100%.

4. Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading.

Diperlukan kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya hampir pasti adalah “ya”. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang mau berusaha dan belajar terus menerus meperbaiki dirinya.

Cut Loss
Merupakan suatu tindakan di mana kita melakukan likuidasi posisi dalam keadaan rugi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Umumnya cut loss ini dilakukan pada kisaran kerugian 30 poin sampai 50 poin.
Contoh:
Open buy GBP/USD 1,8850, 1 lot. Ternyata harga bergerak turun.Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pada saat harga GBP/USD mencapai GPB/USD 1,8820 kita langsung likuidasi posisi tersebut (close sell) dengan kerugian 30 poin (GBP/USD 1,8850 - GPB/USD 1,8820)


Switching
Adalah tindakan dimana kita melakukan likuidasi terhadap po¬sisi pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi yang berlawanan dari posisi pertama tadi.
Contoh:
Open buy GBP/USD 1,8850, 1 lot. Setelah harga bergerak menjadi GPB/USD1,8840, kita likuidasi posisi tersebut (close sell). Kemudian, kita open sell pada GPB/USD 1,8840. Dalam kondisi ini kita sudah menderita rugi 10 poin (GBP/USD 1,8850 - GPB/USD 1,8840), namun kita masih memiliki posisi open sell yang kemungkinan memberi keuntungan.


Locking
Manajemen resiko ini sering dilakukan pada saat kita dalam keadaan floating profit/loss. Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang berlawanan dengan posisi pertama. Sistem ini sering juga disebut dengan hedging position.
Contoh:
Open buy GBP/USD 1,8850, 1 lot. Ini adalah posisi pertama. Pada saat yang bersamaan, kita melakukan open sell GBP/USD 1,8845, sebagai posisi kedua. Jika kemudian harga menuju GBP/USD 1,8820, dan kita melakukan likuidasi atas kedua posisi open kita, maka pada posisi pertama kita merugi 30 poin (GBP/USD 1,8850 - GBP/USD 1,8820), sedang pada posisi kedua kita untung 25 poin (GBP/USD 1,8845 - GBP/USD 1,8820). Secara neto, kita hanya merugi 5 poin (30 poin - 25 poin).


Averaging
Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada saat kita dalam keadaan floating loss, dimana posisi pertama dibiarkan terbuka.
Contoh:
Open buy GBP/USD 1,8850 1 lot, pada saat harga turun kita open position lagi dengan open buy di harga GBP/USD 1,8800. Waktu harga naik menjadi GBP/USD1,8900 kita dapat melikuidasi kedua posisi tersebut. Dengan demikian, modal rata-rata kita adalah GBP/ USD 1,8825 (GBP/USD 1.8850 + GBP/USD 1,8800 dibagi 2). Sedang closing price yang kita dapat adalah GPB/USD 1,8900, sehingga,total keuntungan adalah 75 poin (GBP/USD 1,8900 - GPB/USD 1,8825).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFO TRADING FOREX - INDEX SAHAM
. Produce accurate and precise
. Investing for the advancement of business
. is on Forex Online Trading
________________________________________________________________________



email : adi_rfn@yahoo.com - Via SMS : Yn /081234584448 Photobucket



Send me an email

Entri Populer